Man of the Lamongan City


Lamongan City

Setelah selesai menonton pertandingan persahabatan Inggris vs Spanyol, akupun bersiap-siap karena di hari 13 Nopember 2011 merupakan hari yang special buat temenku. Meski mata agak sedikit mengantuk, tapi bergegas untuk berangkat karena ini adalah perjalanan yang cukup jauh. Perjalanan dimulai dengan naik bus ke Terminal Bungurasih. Dengan mantab melangkah, meski ini adalah perjalanan yang aku sendiri tidak mengerti kemana dan lewat mana(Red: Haahahah…dasar orang kurang wawasan) . Perasaan senang karena Inggris menang menemaniku selama perjalanan, dari kota tercinta Pamekasan sampai Terminal Bungurasih Surabaya selama 2,5 jam. Berangkat mulai jam 3 pagi sampai Surabaya jam 5 lewat 30 menit, sungguh perjalanan yang menyenangkan.

Sampai Bungur telepon temen karena tidak ngerti harus kemana, setelah mendapat penjelasan dikit akrhirnya perjalanan dilanjutkan. Bus Semarang turun dapur Lamongan, bus pun melaju dengan suasana baru disepanjang perjalanan karena ini rute belum pernah aku lewati. Disepanjang perjalanan aku memikirkan nama “dapur” , kenapa namay dapur?dan dapurnya siapa yang sebegitu terkenalnya(Red: Haahahah…dasar orang kurang wawasan). Setelah nyampek dapur kurang lebih satu jam, mana dapurnya, ku pikir ini tempat masak (Red: orang Madura bilang depor..hahahaha palang). Yang ada stasiun kereta sebelah kanan dan Lamongan plasa sebelah kiri. Akhirnya aku sadar Lamongan tidak sejauh yang kupikirkan, perjalanan yang kupikir 2 jam lebih, eh malah cuma satu jam, wal hasil kepagian deh. Tapi tidak apa-apa, hitung-hitung jalan-jalan pagi, perjalananpun dilanjutkan menyusuri jalan trotoar. Lirik kanan-kiri kok mesjid tutupan semua, maklum cari tempat singah gratisan(Red: Haahahah…koplak). Dan jalan kaki mengantarkanku ke Alun-alun Lamongan yang sebelumnya ku piker itu taman Lamongan(Red: Haahahah…koplak). Lihat Alun-alun Lamongan rame banget mungkin karena hari minggu yach. Ada yang latihan sepak bola, basket, lari, sepeda ria, atau yang biasa terjadi orang pacaran (Red: Haahahah…iri tuch). Ini yang belum dimiliki Pamekasan kota tercintaku, tidak ada fasilitas umum sebagai sarana Olahraga, so tiap minggu pagi Pamekasan isinya cuci mata dengan berkedok olahraga(Red: Haahahah…koplak).

Berkeliling Alun-alun Lamongan kurang lebih setengah jam, membuat perutku berteriak. Aku belilah nasi dipinggir jalan, belakangan aku tau itu namanya nasi boran. Telor asin menemani sarapan pagiku di Lamongan City. Setelah sarapan dilanjut dengan acara dua jam lebih duduk sendirian di Alun-alun Lamongan dibarengi satu botol teh dan kripik singkong dari beli di swalayan tadi. Membolangnya selesai dan bersiap-siap ke tujuan utama datang di acara pernikaha  temen, karena yang ditunggu terlambat datang maka aku berangkat dengan teman lainnya ke resepsinya.

Alun-alun Lamongan dipagi hari

Apaan nich

Pesawat sudah berangkat

Di sana telah ditunggu banyak temen-temen, rame banget deh acara pernikahan. Ada temen yang pulang duluan dan ada temen yang baru datang (Red: Haahahah…kebiasaan mahasiswa). Acara pernikahannya sekaligus acara reunian kali nich, karena banyak temen-temen yang lama tidak bersua akhirnya ketemu. Ups….jangan lupa ngasi selamat ma temenku yang akan mengarungi hidup baru. Ngantri dulu kalau mau salaman karena undangannya banyak banget nich…………..akhirnya tiba giliranku salaman dengan mempelai wanitanya. Dengan genggaman yang erat dia bilang “katanya gk mau datang, eh malah datang makasih yach…” kurang lebih gitu dengan eksperinya yang tidak aku lupakan. Acarapun lanjut dengan makan-makan, satu per satu dijajal ampek kenyang rasanya dengan sedikit perjuangan(Red: Haahahah…).

Makannya banyak dengan sendok kecil

Yang penting mak yus

Acara pernikahan ditutup dengan sebuah lagu dari mempelai wanita,asyek!!! Lagunya kira-kira seperti ini “Sekaya-kayanya orang kaya pasti masih punya utang, semiskin miskinnya orang miskin pasti masih punya tabungan. Mangkanya……….” Gitu kira-kira….kalau kata temenku sich Cinta memang Tidak Buta.

Akhirnya harus pulang juga dari Lamongan, diperjalanan teringat bagaimana pertama kalinya aku kenal dengan temanku itu. Kita ada dua hal yang berbeda, dia adalah orang yang ramai ceria menjurus brisik hehehe, sedangkan aku adalah pendiam kuper mendekati cupu hahahahaha. Suatu ketika aku kena marah gara-gara dia mengingatkan untuk pegang kerah jaketnya, padahal kerah jaketnya sudah aku pegang dan bukan bahunya yang kupegan. Itu untuk pertama kalinya dimarahin temen baru cewek pula. Sungguh bikin ketawa kalau inget semuanya, ngerjain dia pas mau wisuda, dan yang terakhir pas dia mau nikah(Red: Haahahah…mady mady suka banget ngerjain temennya meski hanya pengen lihat senyumnya aja). Tapi ada sesuatu yang kurang dari perjalananku ke Lamongan, ya itu tidak ada yang mengajakku jalan-jalan. Tapi sudahlah perjalanan yang sungguh menyenangkan dan penuh perjuangan. Ini deritaku apa deritamu hahahahaha………..!!!

Sesi Foto-foto

Aduh-aduh

Dipilig-dipilih hehehehe

Cantik and Najis hahahah

Go Home

Posted on November 14, 2011, in Sajak and tagged , , , , . Bookmark the permalink. 9 Komentar.

  1. perjalanan yang hebat…
    demi banget…
    keren..keren…saluto 😀

  2. demi temen za…….jangan salah hahahaha

  3. Ku terharu mady ……..

  4. apay yang terharu,,,,,,, q mah biasa aja. Malah senneng nich nike nyanyi hahahaha

  5. Keren, tapi yang manten itu siapa yah? kok gak dibahas ditulisannya? hehehe 🙂

  6. hehehe sesedikit mungkin menyebutkan Label Orang..sengaja

  7. Salah e si Madi… Ndikandani kon mudun Bunder Bablas Ndapur hahahahaha

  8. biasa……orng sok tau gitu rum wkwkwkwkwkw

  9. foto-nya menarik banget.
    Di mana tempat wisata yang menarik di sana ya?
    Thanks

Tinggalkan komentar